Penciptaan dan Pemuliaan Adam
(diambil dari ‘Koleksi Nabi-nabi dalam al-Qur’an’ oleh Dr.Afif Abdullah)

Lahirnya Adam

Kisah penciptaan Adam dimulai dari dialog antara Allah dan para malaikat sebagai berikut. Allah mengkabarkan kepada para malaikat, bahwa Allah akan menciptakan Adam dan keturunannya sebagai khalifah di bumi. Berarti Allah akan menempatkan dan menjadikan Adam sebagai penguasa di bumi. Tetapi para malaikat takjub mendengar kabar ini karena yang akan menjadi khalifah Allah di bumi tidak menyamai kekasihsayangan dan kesucian malaikat-malaikat langit. Padahal Allah telah menciptakan makhluk sebelum Adam, mereka membuat kerusakan di bumi. Malaikat seraya bertanya kepada Tuhan, "Apakah Engkau akan menjadikan manusia yang akan membuat kerusakan di dalamnya dengan melakukan maksiat dan pertumpahan darah. Sementara kami mensucikan-Mu dari hal-hal yang tidak sesuai dengan kemuliaan-Mu dan kami mengagungkan-Mu sebagai tanda syukur kepada-Mu".

Malaikat berkata demikian kepada Tuhannya karena merasa dirinya lebih baik daripada makhluk yang akan dijadikan sebagai khalifah. Karenanya mereka merasa lebih berhak atau sesuai dijadikan khalifah di bumi dibanding manusia. Akan tetapi Allah menjawab dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui rahasia dan hikmah penciptaan Adam.

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’ Mereka berkata, ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Tuhan berfirman, ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.’"
Qs. al-Baqarah : 30

Kedudukan Adam sebagai Nabi

Setelah menciptakan Adam, Allah mengajarnya nama-nama segala sesuatu, hakekatnya dan kekhususannya, agar dapat diambil manfaat sebagai bekal hidup di bumi. Kemudian Allah menunjukkan kepada malaikat bahwa makhluk yang diremehkan ini mempunyai lebih banyak ilmu dan pengetahuan daripadanya. Oleh karena itu, Allah meminta agar mereka menyebutkan nama-nama segala sesuatu dan kekhususannya andaikan mereka masih menganggap remeh terhadap Adam sebagai khalifah di bumi dibanding mereka. Akan tetapi para malaikat tidak berdaya memenuhi permintaan itu, seraya berkata kepada Tuhan, ‘Sungguh kami memahasucikan-Mu wahai Tuhan kami dengan pemahasucian yang hanya patut untuk-Mu. Kami tidak akan menyangkal kehendak-Mu, karena kami memang tidak mengetahui apa yang telah Kau beritahukan kepada kami, dan Engkau Maha Mengetahui segalanya, Maha Bijaksana dalam segala urusan yang telah Engkau ciptakan.

Kemudian Allah memanggil Adam untuk mengajarkan kepada malaikat, Allah memerintahkan, ‘Hai Adam, ceritakan kepada para malaikat jawaban dari pertanyaan yang telah Aku ajukan kepada mereka itu.’ Maka menjawablah Adam, dan Allah menunjukkan kelebihan Adam atas mereka. Dalam keadaan demikian, Allah mengatakan kepada malaikat, ‘Bukankah Aku telah katakan bahwa sesungguhnya Aku ini Maha Mengetahui apa-apa yang ada di langit dan di bumi, yang tidak diketahui oleh selain-Ku, dan Aku Maha Tahu terhadap sesuatu yang kamu nyatakan dengan perkataanmu dan apa-apa yang tersimpan dalam diri kamu sekalian?

"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berkata, ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu orang-orang yang benar!’ Mereka menjawab, ‘Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.’ Allah berfirman, ‘Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda itu.’ Allah berfirman, ‘Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?’"
Qs. al-Baqarah : 31-33

Pemuliaan Adam

Allah telah memberitahukan kepada kita tentang bahan penciptaan Adam. "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, ‘Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.’"
Qs. 38 : 71
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk."
Qs. 15 : 26
"Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar."
Qs. 55 : 14

Allah telah menciptakan Adam dari tanah hitam dalam bentuk manusia. Sehingga ketika menjadi kering pada batas waktu tertentu, jika diperdengarkan suara, dia dapat mendengar. Allah mengubahnya secara bertahap, kemudian ditiupkan ruh dari Allah kepadanya. Maka jadilah manusia yang terdiri dari daging, darah, otot yang bergerak menurut kemauannya dan pikirannya.

Kemudian Allah menyuruh malaikat agar menghormati Adam dengan cara bersujud kepadanya. Sujud dalam arti memuliakan, bukan sujud dalam artian peribadatan. Karena Allah tidak menyuruh seseorang untuk beribadah kepada selain-Nya.

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, ‘Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kepadanya ruh (ciptaan)Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.’"
Qs. 15 : 28-29

Dalam ayat ini, Allah mengistimewakan Adam dengan tiga kemuliaan:
Pertama, Allah telah menjadikannya dengan ‘tangan’Nya.
Kedua, Allah telah meniupkan kepadanya ruh daripada-Nya.
Ketiga, Allah menyuruh malaikat agar bersujud kepadanya.

Sujudnya Malaikat dan Penolakan Iblis

Seluruh malaikat bersujud kepada Adam dan mematuhi perintah Allah, kecuali Iblis yang menolak melakukan sujud karena sombong dan keras kepala. Allah yang sebenarnya Maha Tahu bertanya kepadanya, alasan apa yang menyebabkan Iblis tidak mau bersujud kepada Adam setelah Allah memerintahkannya. Iblis beralasan bahwa diri mereka lebih utama daripada Adam dilihat dari asal kejadiannya, dia diciptakan dari api sedangkan Adam dari tanah. Dan api, menurut pendapat Iblis lebih utama daripada tanah, sehingga dia menunjukkan rasa takabur yang berlebihan. Ketika itu Allah mengusir Iblis dari surga dan melaknat selama-lamanya (sampai Hari Kiamat) karena kesombongannya itu.

"Lalu seluruh malaikat-malaikat itu sujud semuanya kecuali Iblis, dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. Allah berfirman, ‘Hai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’ Iblis berkata, ‘Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.’ Allah berfirman, ‘Maka keluarlah kamu dari surga, sesungguhnya kamu adalah orang yang diusir, sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai Hari Pembalasan.’"
Qs. 38 : 73-78

Next : Adam vs. Iblis